BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/4) - Akhir pekan lalu, harga emas turun hingga ke US$ 1.200 per ounce. Meski begitu, hasil survei yang digelar Reuters menunjukkan, kepercayaan terhadap emas akan meningkat tahun ini meskipun dalam beberapa tahun terakhir, harganya terus menurun.
Mengutip laman The Daily Stars,
Senin (11/4/2015), seperti kebanyakan aset, harga emas butuh waktu
untuk bangkit dari keterperukan harganya. Dan di awal 2015, emas memang terus menunjukkan stabilitas harga dari keterpurukan parahnya sepanjang 2013.
Survei
tersebut juga menunjukkan prediksi para analis bahwa permintaan emas
yang menurun pada 2014 akan segera pulih. Tahun lalu, permintaan emas
menurun lantaran pembelian China yang melampaui batas di tahun
sebelumnya.
Sementara itu, tahun lalu, para pelaku pasar belum terlalu yakin akan adanya pemulihan harga dalam waktu dekat.
"Ada sinyal yang menunjukkan kepercayaan diri para pelaku pasar terhadap emas mulai
kembali. Saat ini harga emas masih melakukan penyesuaian dan
memanfaatkan stabilisasi harga sejak November 2014," tutur para analis
dalam survei yang digelar Reuters.
Survei tersebut juga
menyinggung kenaikkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dalam
beberapa bulan terakhir. Kenaikan dolar AS tersebut juga ikut berdampak
pada harga komoditas seperti emas.
"Di pasar Barat ini hal yang
biasa terjadi, penguatan dolar dan fokus terhadap arah kebijakan The Fed
masih menjadi kunci yang ikut mempengaruhi harga emas," seperti tertera
dalam hasil survei tersebut.
Meski begitu, para analis yakin, secara teknis, harga emas mampu menguat kembali tahun ini.
Sumber : Liputan6