BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/9) - Emas
berjangka meraih kenaikan tertinggi naik dalam lebih dari tiga minggu
seiring tanda-tanda pelemahan inflasi AS meredakan kekhawatiran bahwa
Federal Reserve akan menaikkan suku bunga minggu ini.
Harga
yang dibayarkan oleh rumah tangga di Amerika menurun pada bulan Agustus
menyusul murahnya harga bensin membantu menjaga kenaikan di bawah
target pembuat kebijakan Fed, laporan pemerintah menunjukkan Rabu. Emas,
secara historis dianggap sebagai penyimpan nilai menyusul naiknya harga
konsumen, malah memberi manfaat dari keraguan tentang seberapa cepat
inflasi akan kembali ke target Fed yakni 2 persen.
Bank
sentral menyimpulkan pertemuan dua hari pada hari Kamis, dan Fed fund
berjangka menunjukkan kemungkinan 30% dari kenaikan 25 basis poin, turun
dari 32% sebelum rilis data harga konsumen. Probabilitas adalah 62%
pada Desember, berdasarkan data yang dihimpun oleh Bloomberg. Level yang
lebih tinggi mengekang daya tarik emas dengan membuatnya kurang
kompetitif untuk aset yang membayar imbal hasil, seperti obligasi.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember naik 1,5 persen untuk menetap di
level $ 1.119 per ounce pada pukul 1:42 siang waktu New York di Comex.
Yang ditandai sebagai kenaikan terbesar sejak 20 Agustus. Perdagangan
berada 14 persen di bawah rata-rata 100 hari, menurut data yang
dikumpulkan oleh Bloomberg.
Perak
untuk pengiriman Desember melonjak 3,9 persen ke level $ 14,885 per
ounce di Comex, kenaikan terbesar dalam empat bulan. Di New York
Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Oktober naik
1,8 persen ke level $ 975,70 per ounce, sedangkan paladium untuk
pengiriman Desember naik 1,9 persen ke level $ 611,95.(sdm)
Sumber: Bloomberg