BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/9) - Saham
AS jatuh mingirim ekuitas acuan turun untuk sesi kelima berturut-turut,
seiring penurunan saham bahan baku dan energi di tengah tanda-tanda
lebih dari perlambatan di China sementara saham perusahaan bioteknologi
memperpanjang aksi jual pekan lalu.
Indeks
Standard & Poor 500 turun sebesar 2 persen ke level 1,893.76 pukul
12:24 di New York, terendah dalam sebulan terakhir. Indeks Dow Jones
Industrial Average kehilangan 241,41 poin, atau sebesar 1,5 persen, ke
16,073.26. Indeks Nasdaq Composite anjlok sebesar 2,2 persen.
Pasar
ekuitas telah bergejolak dalam beberapa pekan terakhir di tengah
kebingungan atas kebijakan pengetatan Federal Reserve dan kekhawatiran
atas perlambatan di Asia. Rilis data hari ini menunjukkan laba
perusahaan industri China turun tajam sejak pemerintah Tiongkok memulai
mengumpulkan data pada tahun 2011 lalu. saham Bioteknologi jatuh pada
hari Jumat, diimbangi penguatan didorong oleh keyakinan Ketua The Fed
Janet Yellen yang menjamin gejolok di pasar negara berkembang tidak akan
merugikan pertumbuhan ekonomi AS.
Presiden
Federal Reserve Bank of New York William C. Dudley mengatakan hari ini
bank sentral AS akan "mungkin" menaikkan suku bunga tahun ini meskipun
ketidakpastian atas pertumbuhan global. "Saya pikir bahwa ekonomi cukup
baik," kata Dudley dalam sebuah acara di New York. Ia berharap
pertumbuhan di semester kedua akan "sedikit lebih lemah" daripada
semester pertama.
Rilis
laporan hari ini menunjukkan pengeluaran rumah tangga naik lebih dari
perkiraan pada bulan Agustus dan pendapatan juga meningkat seiring
bagian terbesar dari ekonomi AS terus menunjukan penguatan melewati
perlambatan global. Rilis data terpisah menunjukkan penandatanganan
kontrak untuk membeli rumah AS yang sebelumnya dimiliki secara tak
terduga turun pada bulan Agustus untuk kedua kalinya tahun ini,
menandakan sektor perumahan real estate mungkin mengalami kesulitan
membangun momentum baru-baru ini. (izr)
Sumber: Bloomberg