BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/9) - Gubernur Bank Sentral Mario Draghi menambah membingungkan pasar keuangan global.
Euro
menguat dari level terendahnya dalam tiga pekan terakhir pasca Presiden
Bank Sentral Eropa mengatakan terlalu cepat untuk menjaminkan stimulus
tambahan, sementara obligasi di zona euro meningkat karena investor
berspekulasi ECB akan memperpanjang langkah-langkah kebijakan moneter.
Ekuitas AS berfluktuasi dalam berbagai tengah perdagangan cahaya,
sementara minyak mentah tenggelam. Data yang lemah manufaktur China
torpedo aset emerging-market.
Komentar
Draghi datang setelah Federal Reserve Ketua Janet Yellen mempertahankan
suku bunga mendekati nol disematkan di tengah kekhawatiran gejolak
pasar keuangan baru-baru ini dapat menghambat pemulihan. Sementara
langkah bank sentral AS dorong penguatan saham dan obligasi, mereka
perdagangan terbalik pasca empat pejabat The Fed mengatakan bahwa
ekonomi cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga.
Ekuitas
di seluruh dunia bersiap mencatat kuartalan terburuk dalam empat tahun
terakhir karena pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia mengalami
perlambatan, penurunan harga logam dan minyak mentah. Itu juga
meredupkan prospek laju inflasi dan mendorong daya tarik surat hutang
pemerintah. Pada hari Rabu, indeks manufaktur China jatuh ke level
terendah dalam enam tahun terakhir, sedangkan data di Eropa menunjukan
pertumbuhan di wilayah ini tidak melambat.
Euro
menguat sebesar 0,5 persen ke level $1,1174 pukul 13:13 di New York
pasca Draghi mengatakan program stimulus ECB saat ini "telah cukup
fleksibilitas" untuk mengatasi pelemahan terus-menerus dalam prospek
pertumbuhan. Euro. Mata uang tunggal Eropa naik 0,4 persen ke level
134,12 yen, kenaikan pertama dalam empat hari terakhir. (izr)
Sumber: Bloomberg