BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/9) - Pejabat
Federal Reserve menahan tingkat suku bunga tetap di level yang sama,
memilih untuk menunda kenaikan di tengah inflasi yang rendah,
ketidakpastian prospek pertumbuhan global dan gejolak pasar keuangan
baru-baru ini.
"Perkembangan
ekonomi dan keuangan global saat ini mungkin agak menahan kegiatan
ekonomi dan cenderung memberikan tekanan penurunan lebih lanjut pada
inflasi dalam waktu dekat," kata Komite Pasar Terbuka Federal dalam
sebuah pernyataan hari Kamis di Washington.
Dengan
menahan level dana acuan mereka di kisaran nol hingga 0,25 persen,
pembuat kebijakan menunjukkan mereka masih belum yakin inflasi akan
bergerak secara bertahap dan kembali ke target 2 persen mereka, meskipun
laporan menunjukkan keuntungan lanjutan di pasar tenaga kerja.
Pengangguran di bulan Agustus turun menjadi 5,1 persen, yang merupakan
level terendah sejak April 2008.
"Pada
keseimbangan, indikator pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa
pemanfaatan sumber daya tenaga kerja berkurang sejak awal tahun ini,"
kata pihak otoritas.
Presiden
Fed Richmond, Jeffrey Lacker memiliki perbedaan pendapat, ia mengatakan
bahwa ia lebih suka untuk menaikkan target suku bunga sebesar 0,25
persentase poin.
Banyak
ekonom khawatir bahwa kerugian di pasar ekuitas China baru-baru ini
merefleksikan kekhawatiran yang lebih signifikan atas prospek
pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Melambatnya
permintaan dari China juga telah membantu memicu kemerosotan global
dalam biaya komoditas, menambah tekanan penurunan untuk harga di AS
Inflasi,
yang diukur dengan alat ukur dari Fed, yakni 0,3 persen dalam 12 bulan
hingga Juli dan cukup lama berada di bawah 2 persen selama lebih dari
tiga tahun.(sdm)
Sumber: Bloomberg