BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/9) - Harga emas di pasar spot menguat lebih dari 2 persen pada
Kamis (Jumat pagi WIB), merupakan penguatan harian terbesar selama
hampir delapan bulan dipicu pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, emas mencetak kenaikan harian terbaik
sejak akhir Januari dengan menyentuh level tertinggi satu bulan dari
US$ 1.156 per ounce karena dolar AS melemah usai laporan barang tahan
lama AS tercatat turun 2 persen pada Agustus.
Investor terus
memantau pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen untuk dijadikan
petunjuk kapan Bank Sentral AS akan mulai menaikkan suku bunga acuan.
Sebelumnya The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan
mendekati nol dipicu oleh kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi
global. Namun, Bank Sentral AS memastikan akan tetap menaikkan suku
bunga acuan pada tahun ini.
Harga emas naik 2 persen menjadi US$
1.153,4 per ounce, sementara kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman
Desember ditutup naik 2 persen ke level US$ 1,153.8 per ounce.
Harga perak naik 2,4 persen menjadi US$ 15,16 per ounce. Sedangkan
harga paladium melompat 7 persen dipicu aksi beli yang dilakukan
pedagang Jepang usai liburan tiga hari.
"Orang Jepang datang agresif pada tawaran pagi ini, mengambil logam
putih membawa harga US$ 20 lebih tinggi," kata Jason Cerisola dari MKS
Grup.
Platinum mulai menguat di tengah kekhawatiran tentang
permintaan dari sektor otomotif menyusul skandal emisi Volkswagen.
Platinum biasanya digunakan dalam katalis diesel untuk membersihkan
emisi gas buang.
Harga platinum di pasar spot naik 2,3 persen menjadi US$ 958 per ounce, setelah terkikis sekitar 5 persen dalam empat sesi terakhir. (Ndw/Ahm)
Sumber : Liputan6