BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/9) - Saham
AS jatuh akibat penurunan saham bahan baku seiring merosotnya saham
komoditas, aksi jual di saham bioteknologi kian mendalam dan skandal
emisi gas buang Volkswagen AG terus menekan saham otomotif global.
Indeks
Standard & Poor 500 turun sebesar 1,2 persen ke level 1,942.62
pukul 04:00 di New York, memangkas penurunan di jam terakhir perdagangan
pasca jatuh sebanyak 1,9 persen. Ini merupakan penurunan ketiga dalam
empat hari terakhir, mengirim indeks ke level dua pekan terendah. Indeks
volatilitas mencatat kenaikan terbesar dalam satu bulan terakhir.
Ekuitas
mendapat dorongan pada hari Senin pasca empat pejabat The Fed berbicara
terkait prospek kenaikan suku bunga pada tahun 2015, hanya beberapa
hari pasca bank sentral hentak investor dengan mengutip gejolak pasar
global dan perlambatan di China sebagai alasan untuk menahan kenaikan
suku bunga. Komentar mereka menyarankan terus membaiknya perekonomian
domestik dapat membayangi kekhawatiran tentang kondisi global.
Tawaran
bank sentral untuk transparansi yang lebih besar tentang kriteria untuk
kenaikan suku bunga telah meninggalkan pasar berkedut dengan setiap
laporan ekonomi di tengah perluasan daftar The Fed dan pertentangan data
AS. Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan pekan lalu bahwa para pembuat
kebijakan akan meneliti perlambatan risiko pertumbuhan di China dan
pasar negara berkembang terhadap perekonomian AS
Sementara
itu, pasar tetap yakin kenaikan suku bunga akan dilakukan tahun ini
pasca keputusan The Fed dan pernyataan dovishnya. Pedagang harga
memperkirakan sekitar 41 persen kenaikan suku bunga akan dilakukan pada
pertemuan FOMC bulan Desember, dibandingkan dengan 64 persen pada 16
September sebelum keputusan kebijakan. (izr)
Sumber: Bloomberg