Monday 4 August 2014

Militan ISIS Rebut 2 Ladang Minyak di Utara Mosul

BESTPROFIT FUTURES (5/8) - Para anggota kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) maju ke bagian utara Irak hari Minggu (3/8), merebut wilayah strategis dekat perbatasan Turki dan Suriah.

Media Irak melaporkan, kota Zumar dan ladang-ladang minyak di sekitarnya, yaitu Ein Zalah dan Batmeh, jatuh ke tangan pemberontak, setelah para pejuang Kurdish Peshmerga mundur. Kedua ladang minyak itu menghasilkan sekitar 20 ribu barel minyak setiap hari.

Daerah dekat Pegunungan Sinjar itu didiami oleh sebagian besar golongan minoritas Yazidi yang berbahasa Kurdi, yang diremehkan oleh tetangga mereka, kaum Sunni. Televisi Ashirqiya melaporkan, ratusan keluarga Yazidi melarikan diri ke Daouk karena takut ditumpas oleh kelompok militan Sunni.

Saluran-saluran televisi Arab melaporkan, para anggota ISIS merebut Bendungan Mosul yang strategis di pinggir Sungai Tigris, meskipun seorang pejabat Kurdi menyanggah klaim tersebut.

Kelompok militan ISIS juga telah bertempur beberapa hari belakangan ini untuk merebut kota Haditha, sebuah lokasi bendungan strategis lainnya, yang dapat membanjiri daerah-daerah luas lainnya di Irak. Kedua bendungan tadi adalah komponen utama pembangkit listrik di Irak, dan direbutnya pusat pembangkit tenaga listik itu akan mengakibatkan gangguan besar terhadap suplai listrik negara itu.

Hilal Khashan, dosen ilmu politik di perguruan tinggi American University di Beirut, mengatakan, kelompok militan ISIS perlahan-lahan maju ke daerah-daerah yang mudah mereka kuasai.

"Yang menjadi pusat perhatian utama mereka sekarang ini adalah mengkonsolidasi kekuatan mereka di wilayah-wilayah Irak yang telah mereka kuasai, selain mereka juga berupaya merebut lebih banyak ladang-ladang minyak. Perolehan mereka dalam dua hari belakangan ini terfokus pada mengambil-alihan wilayah perbatasan tiga negara antara Turki, Irak dan Suriah, dan mereka berhasil merebutnya. Sekarang, mereka maju ke wilayah selatan ke pegunungan-pegununungan di Sinjar," kata Hilal.

PBB mendesak pemerintah Irak dan para pemimpin Kurdi, hari Minggu, agar bekerja sama dalam menghentikan serbuan kelompok militan tadi.

Juru bicara militer Irak, Jenderal Qassem Mohammed Atta mengatakan dalam sebuah konferensi pers hari Minggu, bahwa para komandan militer Irak di Propinsi Salahedin, dengan bantuan pasukan elit Irak dan angkatan udara Irak, telah berhasil mengusir para pemberontak dari kota Awjeh. VOA tidak dapat mengkonfirmasi klaim tersebut.

Sumber : VOA Indonesia