BESTPROFIT FUTURES (5/8) - Para
anggota kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) maju ke
bagian utara Irak hari Minggu (3/8), merebut wilayah strategis dekat
perbatasan Turki dan Suriah.
Media
Irak melaporkan, kota Zumar dan ladang-ladang minyak di sekitarnya,
yaitu Ein Zalah dan Batmeh, jatuh ke tangan pemberontak, setelah para
pejuang Kurdish Peshmerga mundur. Kedua ladang minyak itu menghasilkan
sekitar 20 ribu barel minyak setiap hari.
Daerah
dekat Pegunungan Sinjar itu didiami oleh sebagian besar golongan
minoritas Yazidi yang berbahasa Kurdi, yang diremehkan oleh tetangga
mereka, kaum Sunni. Televisi Ashirqiya melaporkan, ratusan keluarga
Yazidi melarikan diri ke Daouk karena takut ditumpas oleh kelompok
militan Sunni.
Saluran-saluran
televisi Arab melaporkan, para anggota ISIS merebut Bendungan Mosul
yang strategis di pinggir Sungai Tigris, meskipun seorang pejabat Kurdi
menyanggah klaim tersebut.
Kelompok
militan ISIS juga telah bertempur beberapa hari belakangan ini untuk
merebut kota Haditha, sebuah lokasi bendungan strategis lainnya, yang
dapat membanjiri daerah-daerah luas lainnya di Irak. Kedua bendungan
tadi adalah komponen utama pembangkit listrik di Irak, dan direbutnya
pusat pembangkit tenaga listik itu akan mengakibatkan gangguan besar
terhadap suplai listrik negara itu.
Hilal
Khashan, dosen ilmu politik di perguruan tinggi American University di
Beirut, mengatakan, kelompok militan ISIS perlahan-lahan maju ke
daerah-daerah yang mudah mereka kuasai.
"Yang
menjadi pusat perhatian utama mereka sekarang ini adalah
mengkonsolidasi kekuatan mereka di wilayah-wilayah Irak yang telah
mereka kuasai, selain mereka juga berupaya merebut lebih banyak
ladang-ladang minyak. Perolehan mereka dalam dua hari belakangan ini
terfokus pada mengambil-alihan wilayah perbatasan tiga negara antara
Turki, Irak dan Suriah, dan mereka berhasil merebutnya. Sekarang, mereka
maju ke wilayah selatan ke pegunungan-pegununungan di Sinjar," kata
Hilal.
PBB
mendesak pemerintah Irak dan para pemimpin Kurdi, hari Minggu, agar
bekerja sama dalam menghentikan serbuan kelompok militan tadi.
Juru
bicara militer Irak, Jenderal Qassem Mohammed Atta mengatakan dalam
sebuah konferensi pers hari Minggu, bahwa para komandan militer Irak di
Propinsi Salahedin, dengan bantuan pasukan elit Irak dan angkatan udara
Irak, telah berhasil mengusir para pemberontak dari kota Awjeh. VOA
tidak dapat mengkonfirmasi klaim tersebut.
Sumber : VOA Indonesia