Dukungan terhadap Perdana Menteri Shinzo Abe dari jajaran kabinet yang telah Ia reshuffle
kembali berdatangan. Dukungan yang diberikan kepada Abe ini menunjukkan
optimisme masyarakat dan para pelaku pasar atas pertumbuhan ekonomi
dibawah masa pemerintahan Abe jika dibandingkan pendahulunya.
Dampak positif perombakan kabinet Jepang
ini juga terlihat akibat menteri kesehatan dan tenaga kerja baru
terpilih Yasuhisa Shiozaki (63) tampaknya diterima pasar Jepang. Menteri
ini diketahui akan berusaha meningkatkan dana pensiun sehingga
kesejahteraan masyarakat Jepang akan lebih baik lagi.
Di lain pihak dengan adanya peningkatan
dana pensiun berarti peningkatan aliran dana akan semakin banyak ke
pasar modal dan pasar uang untuk diputarkan agar berkembang lebih banyak
lagi.
Dalam jajaran kabinetnya yang baru ini,
Abe menunjuk lima wanita di antara para anggota kabinet, hal ini
dilakukan Abe dalam rangka mempromosikan peran wanita di masyarakat,
dimana hal ini merupakan tantangan yang cukup besar bagi kabinetnya. Abe
menyiratkan ia akan secara aktif mempromosikan pemberdayaan wanita yang
menjadi pilar bagi strategi pertumbuhan ekonominya.
Sekilas jika kita kembali ke belakang,
selama masa pemerintahan Abe, biaya untuk melindungi default utang
pemerintah tercatat merosot 34 basis poin, dimana ini adalah posisi
terendahnya sejak Oktober 2008 lalu. Selama masa kepemimpinan Abe juga
risiko obligasi turun 46 basis poin, penurunan ini merupakan dua kali
lipat dari penurunan pendahulunya, Yoshihiko Noda.
Saat ini Abe dipandang perlu
mempertahankan pelemahan yen untuk menghidupkan kembali pertumbuhan
ekonomi terbesar ketiga di dunia ini, ditengah terhadap kebijakan apa
yang selanjutnya diterapkan ke depannya apakah pelonggaran fiskal atau
pelonggaran moneter dengan deregulasi. Saat ini perekonomian Jepang
diprediksi dapat kembali menuju ke arah deflasi, ditambah lagi karena
populasi Jepang yang menua cukup tinggi sehingga hasil akhir apakah
Abenomics akan sukses atau justru berakhir stagflasi masih belum dapat
dipastikan.
Dukungan untuk Abe naik dalam tiga jajak
pendapat media di Jepang yang diterbitkan. Saham Jepang juga mengalami
kenaikan sehigga dalam 3 hari berturut-turut ini Jepang telah meraup
keuntungan. Setelah sempat menelan kekecewaan dalam perekonomiannya
paska dinaikkannya pajak penjualan April lalu, maka diharapkan kabinet
yang baru saja terbentuk minggu lalu ini dapat menopang pemulihan
ekonomi Jepang.
Tadashi Matsukawa, salah seorang kepala
investasi pendapatan tetap di PineBridge Investasi Jepang Co, mengatakan
bahwa keberhasilan Abe akan tergantung pada kemampuannya dalam
melakukan reformasi struktural. Dan masih terlalu dini untuk menilai
kinerja kabinet baru Abe ini. Harus dipahami bahwa saat ini Jepang
tengah menghadapi masalah yang cukup mendesak yaitu melejitnya jumlah
penduduk tua (penduduk non produktif), sehingga reformasi struktural
untuk merevitalisasi perekonomian menjadi sangat penting.
Populasi penduduk produktif di Jepang
kembali menyusut memasuki tahun ke-7 berturut-turut. Salah satu
kebijakan kontroversial yang diambil Abe beberapa bulan lalu untuk
mengatasi hal ini adalah dengan menaikkan pajak penjualan hingga 8
persen dari 5 persen pada April lalu untuk membantu meningkatnya biaya
kesejahteraan dan mengantisipasi memburuknya beban utang yang sudah dua
kali ukuran ekonomi Jepang.
Namun demikian saat ini para investor
dan masyarakat di Jepang sendiri masih dihadapkan dengan ketidakpastian
kebijakan moneter kedepannya apakah pajak penjualan kembali akan
dinaikkan lagi atau tidak di akhir tahun ini.
Sumber : Vibiznews