BESTPROFIT FUTURES (30/9) - Minyak
mentah West Texas Intermediate dan Brent menuju penurunan kuartalan
terbesar dalam lebih dari dua tahun di tengah spekulasi bahwa kenaikan
produksi minyak mentah akan menyangga pasar dari potensi gangguan
pasokan dari Timur Tengah.
Minyak
berjangka turun sebanyak 0,6 % di New York dan turun 11 % dari awal
Juli. Amerika Serikat dan sekutu Eropa dan Arab telah melakukan ribuan
misi penerbangan sejak memulai kampanye pemboman untuk melawan Negara
Islam di Suriah dan Irak (ISIS), produsen terbesar kedua OPEC. Stok
minyak mentah AS mungkin menguat sebesar 1,5 juta barel pekan lalu,
sebuah survei Bloomberg News menunjukkan sebelum laporan Administrasi
Informasi Energi (EIA) besok.
WTI
untuk pengiriman November turun sebanyak 57 sen menjadi $ 94 per barel
dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada
di level $ 94,27 pada pukul 8:41 pagi waktu Singapura. Kontrak naik $
1,03 ke $ 94,57 kemarin. Volume semua berjangka yang diperdagangkan
adalah sekitar 44 % di bawah rata-rata 100 hari. Harga telah mengalami
penurunan 4,2 % dalam tahun ini.
Brent
untuk pengiriman November turun sebanyak 21 sen, atau 0,2 %, ke level $
96,99 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange. Harga turun 14 %
dalam kuartal ini, terbesar sejak Juni 2012. Minyak mentah acuan Eropa
diperdagangkan $ 2,86 lebih besar dari WTI. Spread ditutup di level $ 2,63 kemarin, yang merupakan spread tersempit sejak 9 Agustus.(frk)
Sumber : Bloomberg