BESTPROFIT FUTURES (5/9) - Dollar memperpanjang gain, dengan yen
tergelincir ke level terendahnya sejak 2008 dan mata uang
emerging-market melemah terkait spekulasi bahwa AS sedang mengarah ke
menaikkan suku bunga pinjaman, sementara Jepang dan Eropa berupaya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Di lain pihak saham-saham Jepang
menguat dan obligasi Treasury turun.
Indeks Spot Dollar Bloomberg
menguat sebesar 0.1% pukul 10:04 pagi waktu Tokyo, menuju level
penutupan tertingginya sejak Juli 2013 lalu akibat yen melemah ke level
105.71 per dollar dan euro dekati level 14 bulan terendahnya. Mata uang
Malaysia dan Korea turun sebesar 0.4% dan dollar Selandia Baru turun ke
level 6 bulan terendahnya. Banyak saham yang menguat daripada yang
melemah pada Indeks MSCI Asia Pacific seiring Indeks Topix Jepang catat
gain sebesar 0.1%. Indeks Berjangka Standard & Poor 500 stagnan
setelah obligasi Treasury AS turun, menekan kenikan imbal hasil obligasi
dengan tenor 10 tahun tersebut pada hari ke-2.
Kemarin European
Central Bank secara mengejutkan menurunkan acuan suku bunga dan
mengumumkan rencana untuk membeli sekuritas yang dimiliki swasta,
sementara Bank of Japan made mempertahankan program stimulusnya. Pada AS
sendiri, dimana Federal Reserve telah memangkas kembali rekor
stimulusnya, sedangkan rilis data menunjukkan industri jasa Amerika
bulan lalu tumbuh pada laju tertingginya dalam 9 bulan terakhir, dengan
rilis hari ini terkait data payroll dipekirakan akan mempertegas
pemulihan pada pasar tenaga kerja.
Sumber : Bloomberg