BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/3) - Saham
AS rebound dari aksi selloff selama dua hari terakhir didorong oleh
reli saham perbankan dan penurunan penjualan retail mendorong kasus the
Fed akan tetap menjaga tingkat suku bunga rendahnya. Dolar turun dari
level 12 tahun tertingginya terhadap euro.
Indeks
S&P 500 melonjak sebesar 1.3 persen pukul 4 sore waktu New York
pasca terkoreksi 1,9 persen dalam dua sesi sebelumnya. Dolar melemah 0,7
persen ke level $1.062 per euro. Obligasi imbal hasil tenor 10 tahun
stagnan di kisaran 2.11 persen. Minyak mentah AS ditutup pada level enam
pekan terendahnya terkait meningkatnya produksi minyak yang dapat
menambah banjirnya pasokan minyak global.
Penjualan
ritel AS secara tak terduga turun pada bulan Februari untuk bulan
ketiga berturut-turut, sementara klaim pengangguran menurun lebih dari
perkiraan, laporan menunjukkan pada Kamis pagi. Spekulasi bahwa Federal
Reserve bergerak lebih dekat untuk meningkatkan suku bunga seiring mitra
di Eropa dan Asia melonggarkan kebijakan mengirim Indeks Bloomberg
Dollar Spot naik 3,6 persen dalam enam hari terakhir.
Penjualan
ritel turun 0,6 persen pasca penurunan 0,8 persen pada Januari lalu,
angka dari Departemen Perdagangan menunjukkan. Perkiraan rata-rata dari
86 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan kenaikan sebesar 0,3
persen. (izr)
Sumber: Bloomberg