BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/3) - Saham
Asia naik mengirim indeks saham regional memperpanjang penguatannya ke
level tertinggi dalam enam bulan terakhir pasca meningkatnya spekulasi
bahwa suku bunga AS akan ditahan mendekati nol persen sampai pertengahan
tahun ini mendorong ekuitas global catat kenaikan mingguan terbesar
sejak 2013 lalu. Sementara itu, harga minyak mentah turun, emas naik.
Indeks
MSCI Asia Pacific naik untuk hari kelima berturut-turut, naik sebesar
0,6 persen pukul 09:19 di Tokyo. Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,7
persen. Indeks Standard & Poor 500 berjangka menguat 0,1 persen
pasca pekan lalu indeks catat perfoma terbaik sejak awal Februari lalu.
Minyak AS anjlok sebesar 1,2 persen, setelah naik sebesar 4 persen pada
Jumat lalu, Arab Saudi mengatakan tengah mengeksplorasi minyak mendekati
rekor jumlah minyak mentah. Emas memperpanjang kenaikan mingguan
tertinggi dalam dua bulan terakhir. Indeks Bloomberg Dollar Spot jatuh,
mengirim turun untuk hari kedua menjadi 1,4 persen. Mata uang emerging
market mengalami penguatan.
Nilai
ekuitas global meningkat sekitar US$2.4 triluin pekan lalu karena
Federal Reserve mengisyaratkan memperlambat kecepatan pengetatan moneter
dari perkiraan sebelumnya di tengah ekonomi yang moderat. Hal itu cukup
member tekanan terhadap dolar, dengan indeks dolar catat penurunan
tajam sejak 2011 lalu. Minggu kemarin, China Petroleum & Chemical
Corp melaporkan laba tahunan yang terendah sejak awal krisis keuangan
global di tengah merosotnya harga minyak sebesar 46 persen. Taiwan akan
mengupdate tingkat pengangguran hari ini dan Singapura akan merilis laju
inflasi.
Indeks
Australia S&P/ASX 200 stagnan di 50 menit pertama awal perdagangan,
sedangkan indeks NZX 50 turun sebesar 0,2 persen di Wellington.
Sementara, indeks Kospi di Seoul. Kedua indeks Nasdaq Composite dan
Stoxx Europe 600 naik 0,5 persen dari rekor level tertingginya pekan
lalu. (izr)
Sumber : Bloomberg