Bila disesuaikan dengan inflasi, defisit
menyempit menjadi $ 50.800.000.000 pada bulan Februari dari sebesar $
54.600.000.000 di bulan sebelumnya. Sengketa antarburuh yang terjadi di
pelabuhan Pantai Barat tampaknya telah memperlambat aliran impor dan
ekspor negara ini. Sementara itu, nilai tukar dolar yang kuat,
permintaan global yang lemah serta harga minyak mentah yang lebih rendah
juga kemungkinan besar berdampak pada neraca perdagangan pada bulan
Februari.
Pada bulan Februari, impor turun 4,4
persen menjadi $ 221.700.000.000, terendah sejak April 2011. Impor
produk minyak bumi menjadi yang terendah sejak September 2004. Impor
dari Tiongkok anjlok 18,1 persen, mendorong defisit perdagangan
AS-Tiongkok turun cukup signifikan yaitu sebesar 21,2 persen menjadi $
22.500.000.000.
Demikian juga halnya dengan ekspor yang
turun 1,6 persen menjadi $ 186.200.000.000 pada bulan Februari, terkecil
sejak Oktober 2012. Ekspor ke Kanada dan Meksiko, yang merupakan mitra
dagang utama AS jatuh pada bulan Februari, demikian juga dengan ekspor
ke Tiongkok jatuh 8,9 persen, sementara ke Uni Eropa tidak berubah.
Sumber : Vibiznews