BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/9) - Emas
naik ke level tertinggi dalam seminggu sebagai ekuitas global jatuh di
tengah kekhawatiran atas berlanjut perlambatan ekonomi di China, yang
memicu permintaan untuk aset haven.
Indeks
saham MSCI All-Country World turun 2,5% pada hari Selasa setelah data
pemerintah menunjukkan indeks manufaktur China jatuh ke level terendah
tiga tahun. Bullion menguat setelah penurunan dolar meningkatkan
permintaan untuk investasi alternatif.
Pada
bulan lalu emas menguat untuk pertama kalinya sejak bulan Mei setelah
aksi jual dalam saham-saham China, devaluasi yuan yang tak terduga dan
spekulasi bahwa Federal Reserve akan menunda menaikkan suku bunga
meningkat daya tarik logam. Suku bunga yang lebih tinggi mengekang daya
tarik bullion karena tidak membayar bunga atau menawarkan pengembalian,
tidak seperti aset lainnya.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,6% ke level $ 1,139.80 per
ons pada pukul 1:43 siang di Comex New York, setelah menyentuh $
1,147.30, level tertinggi sejak 25 Agustus. Logam menambahkan 3,4% pada
bulan lalu.
Pedagang
telah mengurangi spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku
bunga pada bulan September. 48% dari ekonom yang disurvei oleh Bloomberg
News dari tanggal 27 Agustus sampai 31 Agustus memprediksi kenaikan
suku bunga pinjaman acuan di bulan September, dibandingkan dengan 77%
pada awal Agustus. Federal Open Market Committee (FOMC) menetapkan
kebijakan selanjutnya kala bertemu pada 16-17 September.
Perak untuk pengiriman Desember naik 0,2% ke level $ 14,62 per ons di Comex.(frk)
Sumber: Bloomberg