BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/9) - Penurunan yang menyebabkan kerugian bulanan terbesar dalam ekuitas Eropa sejak 2011 tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Indeks Stoxx Europe 600 merosot 2,7%
pada hari Selasa, dan turun sebanyak 3,3%. Indeks tersebut mengikuti
pergerakan saham-saham Asia lebih rendah setelah laporan resmi
menunjukkan Indeks pabrik China turun ke level terendah tiga tahun,
sedangkan data terpisah mengisyaratkan manufaktur di kawasan Eropa
menyusut lebih dari yang diperkirakan dan output di AS tumbuh pada laju
paling lambat sejak tahun 2013. Sektor pertambangan kembali menjadi yang
paling merasakan dampaknya di antara kelompok industri di Eropa, turun
5,6% setelah komoditas melanjutkan kembali penurunan.
Penurunan dalam harga komoditas dan
rebound euro membuat Morgan Stanley memangkas perkiraan untuk
pertumbuhan laba dalam perusahaan-perusahaan Eropa. Saat ini sektor
perbankan memproyeksikan laba akan datar dalam tahun ini sebelum
berikutnya naik 7% dan 10% pada tahun 2017 mendatang.
Indeks acuan untuk ekuitas Inggris,
Spanyol dan Belanda turun tajam di Eropa Barat pada hari Selasa, turun
lebih dari 2,5%. Indeks DAX telah kehilangan 19% dari rekornya di bulan
April. Empat belas dari delapan belas pasar saham di wilayah tersebut
telah mengalami kejatuhan lebih dari 10% dari level tertinggi mereka.
Indeks Stoxx 600 jatuh 8,5% pada bulan
Agustus di tengah kekhawatiran bahwa perekonomian China akan goyah,
sebagaimana Federal Reserve sedang bersiap untuk menaikkan tingkat suku
bunga. Indeks ekuitas berakhir sedikit berubah pada hari Senin,
sementara saham AS jatuh, di tengah volume perdagangan yang rendah
setelah pasar saham Inggris ditutup untuk liburan.
Indeks acuan untuk saham Eropa pada hari
Selasa berakhir 15% di bawah rekor yang dicapai pada bulan April,
menghantarkan valuasinya menjadi 15,1 kali estimasi laba, lebih rendah
dari saham AS. Penurunan di sektor komoditas mengirim produsen
pertambangan dan energi turun tajam pada bulan Agustus, dan saham-saham
di seluruh dunia kehilangan sekitar $ 5.7 miliar.(frk)
Sumber: Bloomberg