BESTPROFIT FUTURES (2/9) - Presiden Ukraina Petro Poroshenko Senin
menuduh Rusia melakukan agresi terbuka, sementara militer Ukraina
memerintahkan pasukannya untuk mundur dari pertempuran melawan satu
batalion tank Rusia di Ukraina Timur.
Situs kepresidenan Ukraina
mengutip Poroshenko yang mengatakan bahwa œagresi langsung dan terbuka
terhadap Ukraina dari sebuah negara tetangga kini dimulai, sehingga
mengubah situasi secara radikal di zona konflik di Ukraina Timur.
Andriy
Lysenko, jurubicara Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina,
mengatakan, pasukan Ukraina diperintahkan untuk mundur dari bandara di
dekat kubu pertahanan pemberontak di kota Luhansk. Ia mengklaim pasukan
itu menjadi sasaran penembakan pasukan bersenjata Rusia, berdasarkan
ketepatan serangan-serangan tersebut.
Lysenko mengatakan tujuh
tentara Ukraina tewas dan 25 terluka dalam pertempuran selama 24 jam
sebelumnya. Hari Minggu, sebuah kapal patroli garda pantai Ukraina
tenggelam di Laut Azov akibat tembakan artileri dari separatis pro-Rusia
di daerah pantai. Delapan pelaut selamat dari serangan tersebut dan
dirawat karena cedera dan luka bakar, kata seorang pejabat garda pantai.
NATO
memperkirakan sedikitnya seribu tentara Rusia berada di Ukraina. Para
pemimpin Uni Eropa telah menuntut agar Rusia segera menarik pasukannya
dari Ukraina. Rusia telah berkali-kali menyangkal keberadaan pasukannya
di Ukraina.
Sekjen NATO Ander Fogh Rasmussen Senin mengatakan
kepada wartawan di Brussels bahwa parlemen yang akan dibentuk dari
pemilihan legislatif mendatang kemungkinan besar akan mengubah status
nonaliansi negara tersebut “ suatu langkah pertama yang mungkin mengarah
ke pengajuan diri menjadi bagian aliansi Barat tersebut.
Sementara
itu, Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam lawatannya ke Siberia, Senin
mendesak Uni Eropa agar menunjukkan akal sehat dan tidak terlibat dalam
aksi saling menetapkan sanksi yang merugikan, dalam reaksi pertamanya
menanggapi ancaman langkah-langkah hukuman tambahan terkait Ukraina.
Pembicaraan
yang dijadwalkan berlangsung hari Senin di Minsk, Belarus, akan diikuti
wakil-wakil Rusia, Ukraina, Organisasi bagi Keamanan dan Kerjasama di
Eropa, dan separatis pro-Rusia di Ukraina Timur. Kantor berita Rusia
Interfax Senin melaporkan bahwa para pemimpin separatis di Donetsk dan
Luhanks yang memproklamirkan diri sebagai œrepublik rakyat akan meminta
agar Kiev mengakui status khusus bagi kedua wilayah tersebut dan
mengakhiri kegiatan militernya di Ukraina Timur.
Menurut
Interfax, para pemimpin separatis menginginkan republik mereka, antara
lain, memiliki unit-unit pasukan khusus mereka sendiri yang terdiri dari
warga bersenjata, untuk mengangkat jaksa dan hakim sendiri, menggunakan
bahasa Rusia sebagai bahasa œresmi, dan memiliki prosedur perdagangan
internasional khusus œyang mempertimbangkan kebutuhan untuk memperdalam
integrasi ekonomi dengan Rusia dan pasar bersama yang dibentuk
baru-baru ini yang mencakup Rusia, Belarus dan Kazakhstan.
Sumber : VOA