BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/1) - Divergen outlook ekonomi antara AS dan
Eropa memicu harga emas berayun tajam dalam setahun terakhir akibat para
investor menilai prospek kenaikan suku bunga Amerika terhadap outlook
akan stimulus global.
Volatilitas emas selama 60 hari mendekati
18.8, level tertinggi sejak Januari 2014 lalu. Kontrak berjangka emas
berakhir turun setelah berayun diantara gain dan loss akibat pelambatan
pesanan pabrik Jerman telah memicu penurunan euro, sementara klaim
pengangguran AS pekan lalu turun.
Bullion selama tahun 2014 lalu
mencatat penurunan tahunan secara berturut-turut yang pertama kalinya
sejak 1998 silam akibat penguatan perekonomian AS memberikan sinyal
prospek akan kenaikan suku bunga, sehingga hal itu menurunkan permintaan
emas sebagai tempat lindung nilai. Harga emas telah reli sekitar 7%
setelah sempat turun ke level 4 tahun terendah pada November tahun lalu
ditengah gejolak politik di Yunani dan perkiraan akan kenaikan stimulus
ekonomi di Eropa dan China.
Emas berjangka untuk pengiriman
Februari turun 0.2% dan ditutup pada level $1,208.50 per ounce pukul
1:47 siang di Comex, New York, setelah sempat naik sebesar 0.5 %.
Sementara tahun lalu emas mengalami penurunan 1.5%. (bgs)
Sumber : Bloomberg