BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/1) - Dolar
melemah dari rekor level tertinggi setelah pesanan barang tahan lama
Amerika Serikat tiba-tiba menurun pada bulan Desember setelah pembuat
kebijakan Federal Reserve memulai pertemuan dua hari-nya di Washington.
Mata
uang AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama karena harga
rumah di 20 kota di AS naik pada laju yang lebih lambat di tahun yang
berakhir pada bulan November, menurut laporan lain pada hari Selasa.
Sementara itu euro naik setelah seorang pejabat Swiss National Bank mengatakan
tetap siap untuk melakukan intervensi di pasar mata uang. Pedagang
berspekulasi terkait kenaikan suku bunga oleh Ketua The Fed, Janet Yellen dan rekannya pada bulan Oktober. Rubel Rusia bangkit dari rekor.
Indeks
Bloomberg Dollar, yang mengukur kinerja mata uang terhadap 10 mata uang
utama, turun 0,5% menjadi 1,155.20 pada pukul 1:26 sore waktu New York.
Indeks tersebut ditutup pada rekor 1,161.42 di New York pada 26
Januari.
Dolar
turun 1% menjadi 1,1356 terhadap euro setelah naik ke 1,1098 kemarin,
level terkuat sejak September 2003. Terhadap yen, dolar melemah 0,4%
menjadi 117,96 yen. Mata uang bersama dihargai 0,6% menjadi 133,97 yen.
Euro
naik 1% menjadi 1,02548 franc setelah menguat sebanyak 2,3% menjadi
1,03826, level terkuat sejak SNB mengangkat batas bawah mata uangnya
pada 15 Januari.(frk)
Sumber : Bloomberg