BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/1) - Dolar
catat penurunan ke level terendah dalam empat pekan terakhir terhadap
mata uang yen karena penurunan penjualan ritel di AS pada bulan Desember
lalu merupakan yang terendah hampir setahun terakhir, sehingga
mendorong kembali waktu Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga.
Mata
uang yen menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya karena
investor mencari aset haven ditengah kekhawatiran penurunan tajam
terhadap saham dan komoditas sehingga memberikan sinyal perekonomian
global yang melambat. Obligasi pemerintah turun secara global. Sementara
mata uang rubel Rusia melemah untuk hari keempat. Sedangkan
perekonomian Brasil naik karena penjualan ritel yang melampaui perkiraan
sebelumnya. Para pedagang saat ini mengharapkan The Fed meningkatkan
suku bunga mendatang pada bulan Desember nanti.
Mata
uang yen menguat 0,8 % ke level 117 per dolar pukul 13:18 siang di New
York, setelah berada di level 116,07, merupakan level tertingginya sejak
16 Desember lalu. Yen naik 0,7 % ke level 137,88 per euro, sehingga
memperpanjang kenaikan untuk hari kelima, dan merupakan kenaikan
terpanjang sejak Juni lalu. Sementara mata uang euro naik 0,1 % ke level
$ 1,1784 setelah menyentuh level $ 1,1727, merupakan level terendah
sejak Desember 2005 lalu.
Indeks
Dollar Spot Bloomberg, yang memantau mata uang AS terhadap 10 mata uang
utama lainnya, turun 0,2 % ke level 1,141.12. Ditutup pada level
1,147.54 pada 8 Januari kemarin, merupakan level tertinggi sejak tahun 2004 lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg