BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/1) - Saham
AS jatuh, sementara obligasi di seluruh dunia mecatat reli karena
sektor komoditas bergejolak dan penurunan tak terduga pada penjualan
ritel Amerika memicu keprihatinan atas melambatnya pertumbuhan global.
Tembaga tersungkur sejak 2011 lalu dan yen catat penguatan
Indeks
Standard & Poor 500 turun 1,2% pada 12:45 siang di New York, ini
merupakan penurunan hari keempat sebesar 3%. Freeport-McMoRan Inc anjlok
12% memperpanjang gain pekan ini menjadi 21%, sementara saham energi
menuju penutupan terendah dalam dua tahun terakhir. Indeks Stoxx Europe
600 turun karena saham Rio Tinto Group dan BHP Billiton Ltd, perusahaan
tambang terbesar dunia tersebut, jatuh setidaknya sekitar 4%. Tembaga
jatuh 5,2% dan minyak mentah AS menghapus kenaikan setelah rilis data
pasokan pemerintah. Yen menguat terhadap 16 mata uang utama, sedangkan
imbal hasil dengan tenor 30 tahun merosot ke rekornya
Penjualan
ritel jatuh bulan lalu yang mungkin akan memangkas proyeksi
pertumbuhan. Harga komoditas yang jatuh karena melimpahnya pasokan
diikuti dengan memudarnya permintaan, mengurangi prospek pendapatan bagi
produsen dan meningkatkan daya tarik obligasi sebagai inflasi. Bank
Dunia memangkas prospek pertumbuhan global, mengutip melemahnya ekspansi
di Eropa dan China. Saham finasial di AS tergelincir pasca laba
JPMorgan Chase & Co 's turun.(yds)
Sumber: Bloomberg