BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/1) - Saham
AS jatuh, pasca Standard & Poor 500 menbukukan penurunan mingguan
back-to-back pertama sejak Oktober tahun lalu, dikarenakan berlanjutnya
aksi jual pada minyak mentah sehingga menyeret saham energi jelang data
laba perusahaan.
Saham-saham
energi turun sebanyak 2,7%, yang tertajam diantara 10 perusahaan di
S&P 500, karena minyak mentah turun sebanyak 4%. Tiffany & Co
turun 12% setelah peritel perhiasan menurunkan proyeksi tahunan pasca
penjualannya mengalami penurunan selama liburan. SanDisk Corp mengalami
penurunan tertajam hampir dalam enam bulan terakhir pasca melaporkan
hasil awal dibawah perkiraan sendiri.
Indeks
S&P 500 turun 0,6% menjadi 2,032.30 pada 12:10 siang di New York.
Penurunan dipercepat pasca pasar saham dibuka seiring Indeks acuan jatuh
rata-rata selama 50 hari terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average
kehilangan 67,18 poin, atau 0,4 persen, ke 17,670.19. Perdagangan di S
& P 500 perusahaan adalah 4,8% di atas rata-rata 30 hari.
Indeks
saham turun 0,7% pekan lalu, menyusul penurunan 1,5% di pekan
sebelumnya, ditengah kekhawatiran atas melemahnya harga minyak, penurnan
upah di AS serta rencana pembelian obligasi ECB tidak akan cukup untuk
melawan deflasi.
Investor whipsawed
selama seminggu pasca S&P 500 telah naik dan turun lebih dari 1%
selama tiga hari yang berbeda, dengan laju harian rata-rata 1,3% untuk
seminggu penuh. Volatilitas berlawanan dengan 2014, ketika Indeks saham
berfluktuasi 0,53% rata-rata setiap hari pada tahun paling tenang di
pasar saham AS sejak tahun 2006 silam.(yds)
Sumber: Bloomberg