BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/1) - Minyak memperpanjang penurunan dari level
terendah dalam lebih dari 5 1/2 tahun terakhir seiring Venezuela dan
Iran menyerukan kepada para anggota OPEC (Organization of Petroleum
Exporting Countries) untuk berkerja bersama dalam membanti pemulihan
pasar minyak mentah.
Kontrak berjangka minyak turun seebsar 1.5%
di London setelah mengalami penurunan mingguan ke-7. Harga minyak perlu
balik ke level $100 per barel untuk keseimbangan ekonomi, hal itu
disampaikan oleh Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Sementara Presiden
Iran Hassan Rouhani menyatakan kerjasama diantara para anggota OPEC
dapat menstabilkan harga minyak,
Tahun lalu minyak mentah
mengalami penurunan hampir 50% ditengah melonjaknya pasokan global dan
tanda-tanda merosotnya permintaan. OPEC sedang menghadapi melonjaknya
produksi minyak AS dengan menentang pemangkasan produksi, hal tersebut
merupakan sinyal yang membiarkan harga turun ke level terendahnya dari
laju output Amerika dalam lebih dari 3 dekade terakhir.
Brent
untuk penyelesaian Februari turun sebesar 75 sen ke level $49.36 per
barel di Bursa ICE Futures Europe, London dan berada pada level $49.52
pukul 11:30 pagi ini waktu Sydney. Tanggal 9 Januari lalu kontrak
berjangka Brent turun 85 sen dan ditutup pada level $50.11, level
terendah sejak April 2009 silam. Acuan minyak mentah Eropa tersebut
diperdagangkan lebih tinggi seebsar $1.85 dibanding WTI (West Texas
Intermediate).
WTI untuk pengiriman Februari turun sebesar 81 sen
atau 1.7% ke level $47.55 per barel pada perdagangan elektronik di New
York Mercantile Exchange. Tanggal 9 Januari lalu WTI turun 43 sen ke
level $48.36. (bgs)
Sumber : Bloomberg