Pada data
terkini yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik dilaporkan bahwa nilai
impor nonmigas terbesar pada Juli 2014 adalah golongan barang mesin dan
peralatan mekanik dengan nilai US$1,90 miliar. Nilai ini turun 21,36
persen dibanding impor golongan barang yang sama Juni 2014.
Dilaporkan juga bahwa negara pemasok
barang impor nonmigas terbesar selama Juli 2014 ditempati oleh Tiongkok
dengan nilai US$2,14 miliar (21,62 persen), Jepang US$1,33 miliar (13,41
persen), dan Singapura US$0,89 miliar (8,99 persen). Impor nonmigas
dari ASEAN mencapai pangsa pasar 22,97 persen, sementara dari Uni Eropa
8,63 persen.
Secara umum Impor nonmigas Juli 2014
mencapai US$9,90 miliar atau turun 19,55 persen dibanding Juni 2014,
sementara bila dibanding Juli 2013 turun 25,46 persen. Impor migas Juli
2014 mencapai US$4,15 miliar atau naik 22,44 persen dibanding Juni 2014,
demikian pula apabila dibanding impor Juli 2013 naik 0,45 persen.
Secara kumulatif nilai impor Januari–Juli
2014 mencapai US$104,01 miliar atau turun 6,99 persen jika dibanding
impor periode yang sama tahun 2013. Kumulatif nilai impor terdiri dari
impor migas sebesar US$25,95 miliar (turun 1,12 persen) dan impor
nonmigas sebesar US$78,06 miliar (turun 8,79 persen).
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar
Amerika Serikat terpantau bergerak terdesak turun sekitar -0.74 %
terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valuta asing dari awal Juli
hingga pekan ini.
Sumber : Vibiznews