PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
mengumumkan tengah mencari pendanaan untuk membeli 18 unit pesawat
Airbus. Diperkirakan dan tersebut berjumlah US$810 juta setara dengan
Rp9,3 triliun. Garuda mencari pinjaman bertenor 10-12 tahun untuk
membeli 8 unit pesawat dengan tipe A320 dan 10 unit pesawat A320
Aircraft incorporting the New Engine Option (neo Aircraft). Kedua jenis
pesawat itu akan diproduksi pada 2016-2018 dengan tipe transaksi
pinjaman bertenor 10-12 tahun pembiayaan.
Perseroan mengundang calon-calon penawar
untuk berpartisipasi dalam proses lelang pembiayaan tersebut. pinjaman
yang akan dicari perseroan memiliki skema beli-sewa atau leasing.
Pesawat yang akan dibeli itu diperuntukkan bagi anak usaha Garuda,
Citilink.
Sebelumnya, GIAA telah memperoleh
pinjaman senilai US$200 juta yang diperoleh dari Emirates NBD dan
Standard Chartered Bank yang merupakan sindikasi dari beberapa bank di
Timur Tengah.
Secara fundamental kondisi keuangan,
neraca perseroan memang tengah tertekan. Tercatat Rasio utang terhadap
ekuitas atau debt to equity ratio (DER) Garuda yang tercatat mencapai
1,1 kali, dinilai terlalu ketat untuk mendukung kinerja perseroan.
Hingga akhir Juni 2014, total utang Garuda mencapai US$1,2 miliar dengan
nilai ekuitas mencapai US$1 miliar. Sehingga, DER perseroan mencapai
1,1 kali dengan utang jatuh tempo tahun ini mencapai US$200 juta-US$300
juta.
Menilik kabar dari lantai bursa
perdagangan saham hari Jumat (29/8/14), saham GIAA dibuka pada level 432
dan ditutup pada level 433 dalam kisaran 430 – 436 dan volume
perdagangan saham GIAA mencapai 4 juta lot saham dan terus bertambah
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting melihat sisi indikator teknikal, harga saham GIAA sejak awal
bulan Agustus terlihat terus mengalami penguatan dan saat ini bergerak
konsolidasi. Indikator MA sudah bergerak sepanjang bolinger band atas.
Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli.
Sementara indikator ADX terpantau
bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan
pergerakan GIAA dalam konsolidasi. Dengan kondisi teknikalnya dan
didukung fundamentalnya, diprediksi laju GIAA akan menguat terbatas dan
rawan koreksi dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan GIAA.
Saat ini level support berada pada Rp420 hingga resistance Rp440.
Sumber : Vibiznews