BESTPROFIT FUTURES (27/8) - Emas
naik tajam dalam lebih dari dua pekan terakhir karena meningkatnya
ketegangan perbatasan antara Ukraina dan Rusia, meningkatkan permintaan
logam mulia sebagai lindung nilai.
Presiden
Rusia Vladimir Putin memulai pembicaraan hari ini dengan Presiden
Ukraina, Petro Poroshenko. Ukraina mengatakan bahwa 12 prajurit dan 200
pemberontak tewas dalam 24 jam terakhir.
Tahun
ini, emas telah naik sebesar 6,9 persen terkait turbulensi geopolitik
di wilayah Gaza, Irak dan Eropa Timur menambah tanda-tanda perlambatan
pertumbuhan ekonomi global. Konflik antara pemerintah Ukraina dan
separatis pro-Rusia telah menewaskan lebih dari 2.000 orang sejak Putin
mencaplok Crimea pada Maret lalu.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,5 persen untuk
menetap di level $1,285.20 per ons pada pukul 1:40 siang di Comex New
York, kenaikan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 6 Agustus lalu.
Volume perdagangan sebesar 21 persen di bawah level RSI 100 hari untuk
hari ini, data yang dihimpun oleh Bloomberg menunjukkan.
Sementara
itu, bullion telah merosot ke level terendahnya dalam dua bulan
terakhir di level $1,273.40 pada 21 Agustus lalu, terkait kekhawatiran
bahwa Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga acuannya lebih
cepat dari yang diharapkan. Ketua Fed Janet Yellen mengatakan dalam
sebuah forum di Jackson Hole, Wyoming, pada hari berikutnya bahwa jika
kemajuan dalam pasar tenaga kerja "terus meningkat daripada yang
diantisipasi," kenaikan suku bunga dapat dilaksanakan lebih cepat dari
saat ini diharapkan, dan kenaikan lebih lanjut bisa lebih cepat. (izr)
Sumber: Bloomberg