Harga emas LLG pada perdagangan pekan
lalu terpantau berhasil ditutup dengan penguatan secara agregat sepekan
pada Jumat 8 Agustus 2014. Penguatan harga emas LLG pada perdagangan
pekan lalu dipicu oleh dorongan kuat dari semakin memanasnya kondisi
geopolitik global yang memicu peningkatan minat investasi safe haven.
Pergerakan agregat sepekan harga emas
pada pekan lalu, terpantau berhasil untuk mengakhiri trend bearish yang
telah berlangsung hingga 3 pekan sebelumnya. Harga emas yang sempat
melemah pada 2 hari awal perdagangan pekan lalu, langsung melonjak tajam
untuk menutup pergerakan menguat secara sepekan pada perdagangan Rabu
dan Kamis walaupun akhirnya kembali melemah pada Jumat.
Pada 2 awal perdagangan pekan lalu,
kondisi perekonomian global yang membaik masih menjadi momok pergerakan
harga emas. Harga emas yang sebelumnya sempat mengalami dorongan
penguatan akibat pelemahan di Wall Street serta bursa saham Eropa,
justru tertekan oleh pergerakan bursa saham tersebut pada perdagangan
Senin pekan lalu. Laporan keuangan di Wall Street yang cenderung positif
serta keputusan bail out terhadap Banco Espirito Santo Portugal memicu
reboundnya bursa saham yang berimbas pada pelemahan minat safe haven.
Pelemahan pada harga emas pun masih
berlanjut pada perdagangan hari kedua pekan lalu setelah rilis data
perekonomian AS kembali berada dalam kondisi sangat baik. Rilis data
sektor jasa Amerika Serikat yang rilis Selasa lalu dan berada pada
kondisi positif melebihi ekspektasi, semakin menggerus harga emas akibat
semakin melemahnya minat terhadap safe haven. Adapun dari rilis data
sektor jasa AS, laporan menunjukan penguatan hingga 2,7 poin ke level
tertinggi 8,5 tahun pada 58,7 dan jauh dari ekspektasi di 56,3.
Namun, pasca harga emas telah telihat
berpotensi untuk kembali melemah akibat perbaikan ekonomi global, tensi
konflik Ukraina-Rusia serta Irak terpantau memicu harga emas untuk dapat
membalikan tekanan dari faktor ekonomi global. Konflik Ukraina-Rusia
yang memanas pasca penambahan pasukan Rusia di wilayah perbatasan serta
memanasnya konflik Irak akibat bantuan armada udara AS, membuat minat
terhadap safe haven kembali bangkit pada dua hari perdagangan tengah
pekan. Selain itu, kembali resesinya Italian akibat posisi GDP yang
masih negatif di level -0,3% juga turut mendorong pembelian emas di
pasar Eropa.
Walaupun demikian, dorongan faktor
geopolitik global terpantau tidak dapat bertahan kokoh menjadi penggerak
harga emas pada pekan lalu. Hal tersebut dilandasi oleh berangsur
membaiknya potensi konflik Ukraina-Rusia pasca Otoritas di Moskow
memberikan pernyataan akan mengakhiri pelatihan di wilayah selatan Rusia
yang berdekatan dengan Ukraina. Dampat dari hal tersebut, bursa saham
AS bergerak menguat signifikan hingga emas pun kembali melemah akibat
peralihan pola investasi dari safe haven.
Pada perdagangan pekan lalu, 4-8 Agustus
2014, harga emas LLG terpantau ditutup menguat secara agregat sepekan.
Harga emas LLG naik 1,46% ke tingkat harga $1.311,75/t oz atau menguat
$18,90/t oz.
Sementara pada perdagangan emas berjangka
di Comex, harga emas berjangka juga terpantau ditutup menguat secara
agregat sepekan. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014
naik 1,25% ke tingkat harga $1.311/t oz atau menguat $16,2/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi pergerakan harga emas pada pekan ini masih akan
cenderung mendapat dorongan dari faktor geopolitik untuk menguat. Namun,
beberapa dara estimasi awal GDP dari inggris, Uni Eropa, dan Jerman
serta data pekerja Inggris dan AS diduga akan menjadi penggerak harga
untuk pekan ini. Selain itu, pergerakan data inflasi yang meskipun
diprediksi tidak akan terlaku mengalami perubahan dari wilayah Inggris
dan Uni Eropa juga berpotensi untuk memberikan pengaruh. Terkait
pergerakan harga emas, range normal diprediksi akan berada di kisaran
$1.272-$1.343 pada emas LLG dan $1.265-$1.347 pada emas berjangka Comex
untuk kontrak Desember 2014.
Sumber : Vibiznews