BESTPROFIT FUTURES (28/8) - Euro
naik dari level terendahnya dalam hampir satu tahun terakhir karena
dinginnya spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan menambah stimulus
moneter lebih lanjut pada pertemuannya pekan depan.
Mata
uang 18-negara (Euro) naik untuk pertama kalinya dalam empat hari
terakhir terhadap dolar pasca sebuah laporan Reuters yang mengutip
sumber dari pejabat ECB yang tidak dikenal mengatakan bahwa bank sentral
tidak mungkin untuk menambah stimulus kecuali laporan inflasi Agustus
menimbulkan risiko deflasi. Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble
mengatakan kemarin bahwa komentar oleh Presiden ECB Mario Draghi
mengadvokasi dukungan untuk kebijakan fiskal zona euro yang
"over-ditafsirkan." Mata uang Selandia Baru menguat, sementara lira
Turki naik ke level tertingginya dalam dua pekan terakhir.
Euro
menguat sebesar 0,2 persen ke level $1,3195 pukul 14:41 di New York
pasca jatuh ke level $1,3153, level terendah sejak 6 September lalu.
Euro naik sebesar 0,1 persen ke level 137,12 yen. Dolar melemah sebesar
0,1 persen ke level 103,92 yen setelah menyelesaikan kenaikan selama
tujuh hari terakhir itu penguatan terpanjang sejak Juli lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg