
Mereka memperkirakan peningkatan pertempuran di daerah yang mayoritas berbahasa Rusia, Donbas, dimana lebih dari dua tahun yang lalu militant pro-Moskow dan pasukan Rusia bertempur dalam yang disebut œkonflik yang dibekukan dengan militer Ukraina, sebagai babak awal untuk serangan besar.
Penumpukan pasukan dan persenjataan Rusia, termasuk misil Triumph S-400, di Krimea dan klaim pekan lalu oleh Moskow bahwa Ukraina menyusupkan para penyabot ke semenanjung itu dengan rencana untuk melakukan œtindak terorisme, hal yang telah dibantah keras oleh Kiev, dipandang sebagai tanda ancaman.
Para pejabat intelijen militer Ukraina mengatakan mereka memperkirakan akan ada klaim sabotase lagi oleh Kremlin, dan berkeras œmusuh sedang merencanakan tindakan provokatif besar-besaran dalam usaha untuk memburuk-burukan Ukraina di mata Barat.
Mereka memperkirakan bahwa Moskow merencanakan serangan dimulai tidak lama sebelum pemilu parlemen Rusia, yang dijadwalkan tanggal 18 September. Para pejabat Rusia, yang mengatakan provokasi akan datang dari Ukraina, bukan dari Rusia, untuk membantah perkiraan Ukraina tersebut.
Sumber VOA