Thursday 20 February 2014

Jutaan Beras Thailand Segera Tumpah Ke Pasar Internasional

BESTPROFIT FUTURES (21/02)Jutaan ton beras Thailand akan segera membanjiri pasar internasional yang sudah kelebihan pasokan ketika skema subsidi pemerintah Thailand berhenti akhir bulan ini. Pemerintah sementara negara itu pekan lalu mengatakan pihaknya tidak memiliki kekuatan untuk memperbaharui program subsidi ini.
Saat ini Thailand menghargai beras petani dua kali lebih tinggi, program ini sendiri akan berakhir pada bulan depan. Hal itu akan memaksa petani untuk menyimpan hasil panen di bulan Maret karena pasar saat ini didominasi oleh berasa India dan Vietnam. Thailand sendiri sudah bergeser ke produk gandum, kelebihan pasokan ini juga mengancam penurunan harga beras internasional.
Sementara banyak petani padi diperkirakan akan tetap setia kepada Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, yang meraih kekuasaan pada tahun 2011 karena didukung pihak petani yang ingin mendapat subsidi.
Sebagian besar dari sekitar 5 juta ton biji-bijian giling yang diharapkan akan dihasilkan dari tanaman bulan depan atau setara dengan 10 persen beras yang dijual secara global tahun lalu, kemungkinan akan dijual kepada eksportir.
“Petani seperti diapungkan. Kami harus menjual beras ke pabrik dengan harga yang lebih rendah daripada yang kita punya di masa lalu. Saya mungkin tidak akan memilih Yingluck lagi yang sudah mengabaikan petani. Skema ini akan berakhir dan dia tidak melakukan apapun untuk mendukung kami,” kata Boonserm Thongsook , seorang petani di provinsi Suphan Buri.
Program subsidi sendiri tenggelam akibat tuduhan korupsi yang menyerang Yingluck. Akibat hal ini, Thailand dilanda kerusuhan politik yang menyebar hingga ke pedesaan, di mana banyak petani telah dirugikan karena panennya tidak dibeli pemerintah.
Ratusan petani beras Thailand yang belum dibayar minggu ini mengerumuni kantor sementara Yingluck dan mengancam akan menyerbu gedung parlemen.
Sebagian besar pelaku pasar mengharapkan program semacam ini dapat kembali dimunculkan oleh pemerintah baru Thailand. Meskipun dengan kemungkinan harga yang akan jauh lebih murah daripada skema saat ini.
Thailand telah memiliki berbagai bentuk skema bantuan beras sekitar tiga puluh tahun ini. Dari sudut pasar pandang dunia, akhir skema ini bisa membuat harga beras dunia jatuh karena menunjukkan dorongan berpotensi besar untuk ketersediaan ekspor dunia.