BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Minyak
mentah turun, memperpanjang penurunan dari level 5 tahun terendah di
tengah kekhawatiran atas mengurangnya permintaan global untuk komoditas
tersebut. Sementara saham Australia melemah dan indeks berjangka Jepang
tergelincir sedangkan mata uang yen menguat setelah pemilu nasional.
Minyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) merosot 1,8 % ke level $ 56,79 per barel pukul
08:56 pagi waktu Tokyo, turun untuk hari keempat beruntun seiring minyak
mentah Brent melemah 1,3 %. Indeks S & P / ASX 200 turun 1,3 % di
Sydney. Kontrak pada Indeks Nikkei 225 Stock Average yang mengajukan
penawaran di bawah 1,3 % pada 12 Desember kemarin di pre-market Osaka,
sementara yen naik 0,5 % pasca Perdana Menteri Shinzo Abe memastikan
kemenangan dalam pemungutan suara kemarin. Indeks Standard & Poor
500 berjangka sedikit berubah setelah penurunan pada 12 Desember ditutup
untuk penurunan mingguan pertama pada Indeks AS sejak pertengahan
Oktober lalu.
Harga minyak telah
jatuh lebih dari $ 40 per barel tahun ini output AS berkontribusi
terhadap global di tengah perkiraan pada menurunnya permintaan. Minyak
WTI memperpanjang penurunan di bawah level $ 58 memicu aksi jual di
ekuitas AS pada 12 Desember, dengan Dow Jones Industrial Average melemah
sebesar 100 poin dalam satu jam terakhir perdagangan. Di Jepang, Abe
yang penguasa blok memenangkan lebih dari dua pertiga kursi di parlemen,
sementara survei sentimen korporasi Tankan bercampur pada kuartal
keempat. (knc)
Sumber : Bloomberg