Tuesday 17 December 2013

Akankah Kebijakan Abe Melemahkan Yen Lebih Lanjut di 2014?

BESTPROFIT FUTURES (18/12)Dean Popplewell, direktur riset dan analis di Market Pulse mengatakan ada ekpektasi yang besar bahwa AS dan Eropa akan memimpin setiap rebound di pasar negara maju. Tahun depan, AS diperkirakan akan mengurangi penarikan fiskal (penaikkan pajak dan ukuran belanja) yang telah dialami oleh ekonomi AS selama beberapa tahun terakhir ini.
 Diharapkan, hal ini akan membawa pada suatu konsensus dari pertumbuhan riil kira-kira +3%. Hal ini adalah prospek yang jauh lebih baik dari yang di bukakan di seluruh Atlantik. Data yang keras dan lunak baru-baru ini dari Eropa menunjukkan suatu pemulihan yang bertahap dan lebih diam dari blok matauang dengan 17 anggota ini.
 Di Jepang dimana Abenomics berkuasa, pelonggaran moneter tambahan, dan stimulus dari panah Abe yang ketiga (baca: proyek-proyek yang dibiayai swasta), yang seharusnya mampu mengkompensasi pengetatan fiskal (pajak penjualan) Tokyo akan dimulai pada akhir dari kuartal pertama di 2014. Jepang adalah ekonomi yang digerakkan dengan ekspor, suatu negara yang memerlukan yen yang lebih lemah untuk mendorong ekspor lebih lanjut dan menaikkan pertumbuhan ekonomi.
 Para pengkritik terhadap kebijakan tiga panah Abe tentunya berhati-hati dengan kenyataan bahwa menaikkan tingkat inflasi menjadi 2% tidak dengan serta merta akan menaikkan aktifitas ekonomi dan konsumsi. Bahkan perubahan di struktur ekonomi Jepang, tidak serta merta berarti bahwa matauang yang lebih rendah akan memiliki efek yang sama terhadap ekspor dan pertumbuhan ekonomi.
 Aksi jual yen telah mendominasi perdagangan banyak portfolio forex selama setahun yang lalu. Hal ini tentunya telah menjadi perdagangan yang penuh kesabaran, suatu perdagangan yang diperkirakan akan terus mendominasi dalam tahun yang akan datang.