Monday 2 December 2013

Emas Masih Akan Melemah Terkait Tapering The Fed

BESTPROFIT FUTURES (03/12) Harga emas sedikit menurun di Asia Selasa menguatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memulai scaling kembali program stimulus moneter pada awal 2014.

Di New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman Februari diperdagangkan pada USD 1,221.50 per troy ounce, turun 0,03%.

The Institute for Supply Management melaporkan bahwa aktivitas manufaktur AS pada bulan November tumbuh pada laju tercepat sejak April 2011, memicu optimisme pemulihan ekonomi yang lebih kuat di jalan.

Indeks ISM manufaktur manajer pembelian naik menjadi 57,3 pada November dari 56,4 pada bulan Oktober. Analis memperkirakan indeks akan turun ke 55,0.

Harga emas dunia diprediksi akan anjlok 10% pada April 2014 mendatang. Infinity Trading menyebutkan, kemungkinan tersebut besar terjadi jika secara teknikal harga emas jatuh ke bawah pennant formation.

Infinity menguraikan, pola pennant terbentuk dengan adanya pertemuan sejumlah posisi terendah atas dan posisi teratas bawah. Menurut Fain Shaffer, president Infinity Trading, pertemuan garis tersebut membentuk segitiga yang dapat menciptakan pergerakan ke bawah.

"Harga emas dapat turun ke level US$ 1.100 per troy ounce pada kuartal pertama tahun depan dari level penutupan kemarin yakni US$ 1.221,90 per troy ounce di Comex, New York," jelasnya.

Catatan saja, harga emas sudah anjlok sebesar 27% di sepanjang tahun ini hingga kemarin. Sejumlah investor kehilangan kepercayaan terhadap emas seiring kenaikan pasar saham dan tingkat inflasi yang rendah.

"Tren bearish emas masih terlihat. Grafik emas sangat lemah, penurunannya dapat terjadi secara tiba-tiba dan sangat tajam," jelas Shaffer.

Harga emas rebound setelah investor mempelajari apakah perekonomian AS cukup kuat untuk menahan dilakukannya pemangkasan stimulus oleh the Federal Reserve.

"Dilihat secara teknikal, pergerakan emas masih akan tertekan. Pasar emas akan fokus pada data tenaga kerja AS yang akan dirilis pekan ini. Data tenaga kerja AS yang lebih baik dibanding prediksi akan meningkatkan ekspektasi pengumuman tapering the Fed. Hal ini akan kembali memberatkan langkah emas," jelas Howard Wen, analis HSBC Securities Inc.