Tuesday 3 December 2013

Harga Gula Melemah Tajam Selama 10 Sesi Berturut-turut

BESTPROFIT FUTURES (04/12) Pada akhir perdagangan di bursa komoditas ICE Futures dini hari tadi harga gula berjangka membukukan penurunan tajam (04/12). Harga gula melanjutkan fase penurunan paling panjang dalam lebih dari 15 bulan setelah perusahaan pengolahan tebu mulai kembali meningkatkan produksi di India, negara produsen kedua terbesar di dunia.
Perusahaan pengolahan tebu di Uttar Pradesh, kawasan produksi tebu terbesar di India, akan mulai kembali beroperasi pada tanggal 12 Desember. Kenaikan produksi juga diharapkan terjadi di Thailand, eksportir terbesar kedua setelah Brazil. Thailand menetapkan target kenaikan produksi sebesar 10 persen menjadi 11 juta ton.
Pasokan gula global diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 0.5 persen dan mencapai posisi rekor tertinggi di musim tanam yang berakhir bulan September tahun depan. Surplus gula global masih diharapkan akan terjadi tahun depan.
Harga gula kasar berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret mengalami penurunan sebesar 0.9 persen dan ditutup pada posisi 16.81 sen per pon. Harga sempat mengalami penurunan ke posisi 16.8 sen per pon, terendah sejak tanggal 9 september lalu. Harga gula hingga dini hari tadi telah menggenapi penurunan selama 10 sesi berturut-turut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga gula berjangka pada perdagangan selanjutnya akan cenderung mengalami penurunan lanjutan. Untuk saat ini harga komoditas tersebut diperkirakan akan bergerak di kisaran 16.00 – 17.20 sen per pon.