Wednesday 11 December 2013

Harga Nikel Global Merangkak Naik Akibat Potensi Ketatnya Pasokan Paska Pelarangan Ekspor Indonesia

BESTPROFIT FUTURES (12/12) - Pada sesi perdagangan hari ini pergerakan harga nikel tampak menjadi fokus para pelaku pasar (12/12). Di sesi Asia harga nikel kembali mengalami peningkatan untuk dua hari berturut-turut dan mendekati level tertinggi dalam satu bulan belakangan akibat kekhawatiran bahwa pelarangan impor logam dalam bentuk mentah oleh pemerintah Indonesia akan mengakibatkan ketatnya pasokan nikel global.
Harga nikel untuk kontrak pengiriman tiga bulan ke depan pada perdagangan elektronik LME mengalami peningkatan sebesar 0.9 persen menjadi 14150 dollar per ton hari ini. Kenaikan harga nikel hari ini menyempitkan penurunan sejak akhir tahun 2012 menjadi 17 persen. Nikel masih menjadi komoditas logam dengan penurunan paling tajam di LME. Harga nikel kemarin sempat mencapai level harian tertinggi sejak tanggal 6 November.
Indonesia, produsen bijih nikel terbesar di dunia, berencana untuk melarang ekspor logam dalam bentuk bijih (mentah) mulai tanggal 12 Januari mendatang. Produsen nikel terbesar di Jepang mengatakan bahwa mereka berupaya untuk mencari pemasok lain dari Filipina dan Kaledonia Baru.
Sementara itu di tengah potensi makin ketatnya pasokan, permintaan justru berpotensi meningkat. Surplus perdagangan China pada bulan November lalu mengalami kenaikan menjadi 33.8 miliar dollar, terbesar dalam empat tahun belakangan. Ini adalah sinyal bahwa ekonomi China mulai membaik sehingga potensi kenaikan permintaan makin besar.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga nikel berjangka di LME pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami pergerakan yang masih positif. Untuk hari ini harga komoditas ini diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 14100 – 14300 dollar per ton.