Thursday 19 December 2013

Laporan Perdagangan Komoditas Grains: Jagung dan Kedelai Naik Akibat Cuaca Kering

BESTPROFIT FUTURES (20/12) - Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami kenaikan tajam, terbesar dalam dua minggu belakangan (20/12). Harga kedelai juga membukukan kenaikan di tengah spekulasi bahwa kondisi cuaca yang panas dan kering di Amerika Selatan akan mengurangi kelembaban tanah sehingga menimbulkan risiko rusaknya tanaman pada bulan Januari mendatang.
Selama 10 hari ke depan diperkirakan kondisi cuaca di kawasan penanaman kedelai dan jagung dari Argentina hingga Brazil akan cenderung kering. Suhu udara di Argentina juga diperkirakan akan mengalami peningkatan hingga ke atas 100 derajat Fahrenheit (38 derajat Celcius) hingga Natal tanggal 25 Desember. Kondisi tersebut berpotensi mengakibatkan stress pada tanaman biji-bijian.
Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret mengalami peningkatan sebesar 1.3 persen dan ditutup pada posisi 4.305 dollar per bushel dini hari tadi. Kenaikan harian yang dialami oleh harga jagung tersebut merupakan yang paling besar sejak tanggal 3 Desember.
Sementara itu harga kedelai berjangka untuk kontrak bulan Maret mengalami peningkatan sebesar 0.4 persen dan ditutup pada posisi 13.19 dollar per bushel. Kenaikan harga kedelai ini terjadi untuk keempat kalinya dalam lima sesi belakangan.
Harga gandum CBOT untuk kontrak Maret mengalami penurunan sebesar 0.3 persen dan ditutup pada posisi 6.1075 dollar per bushel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga komoditas grains pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi berada pada pola menguat. Kondisi cuaca yang kurang mendukung progres pertumbuhan tanaman cenderung mengakibatkan aksi beli di pasar.