Thursday 5 December 2013

Harga Timah dan Nikel di London Melejit Merespon Larangan Ekspor Bijih Mentah dari Indonesia

BESTPROFIT FUTURES (06/12) Harga timah dan nikel mengalami peningkatan tajam pada sesi perdagangan di bursa komoditas London tadi malam (06/12). Harga kedua komoditas tersebut ditutup menguat setelah sempat mencapai posisi paling tinggi dalam lima minggu setelah Indonesia mengatakan akan melanjutkan kebijakan untuk melarang ekspor komoditas dalam bentuk mentah mulai bulan Januari 2014 mendatang.
Pemerintah dan parlemen telah menyetujui larangan untuk mengekspor komoditas tambang dalam bentuk bijih (mentah) per tanggal 12 Januari 2014. Indonesia merupakan eksportir timah terbesar di dunia dan produsen nikel terbesar di dunia.
Harga timah berjangka untuk kontrak pengiriman tiga bulan ke depan tampak mengalami peningkatan sebesar 1.1 persen dan ditutup pada posisi 22975 dollar per metric ton. Harga komoditas ini sempat menyentuh level 23198 dollar per metric ton yang merupakan posisi paling tinggi sejak tanggal 30 Oktober.
Harga nikel tampak mengalami peningkatan sebesar 0.7 persen dan ditutup pada posisi 13750 dollar per ton setelah sempat mengalami kenaikan hingga ke level 13918 dollar per ton, tertinggi sejak tanggal 11 November. Harga nikel sepanjang tahun ini telah mengalami penurunan sebear 19 persen akibat berlimpahnya pasokan.
Komitmen pemerintah Indonesia untuk menghentikan ekspor dalam bentuk mentah merupakan upaya untuk menaikkan nilai komoditas ekspor dalam negeri. Kebijakan ini juga ditujukan untuk mendongkrak harga komoditas di tingkat global. Pemerintah juga ingin merebut posisi penentu harga global (benchmark) dari London Metal Exchange.