Thursday 19 December 2013

Harga Emas Anjlok ke Bawah 1200 Dollar Untuk Pertama Kali Sejak Juni

BESTPROFIT FUTURES (20/12) - Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga emas mengalami penurunan tajam dan mencapai level terendah sejak bulan Juni lalu (20/12). Harga emas anjlok ke bawah level 1200 dollar per troy ons di tengah tekanan yang terjadi akibat keputusan Fed mengurangi program pembelian obligasi dan sekuritas bulanannya.
Fed mengambil keputusan untuk bahwa perbaikan ekonomi dan kondisi sektor tenaga kerja telah mencukupi untuk dikuranginya program stimulus moneter bulanan. Fed mengurangi program pembelian sekuritas berbasis hipotek atau mortgage backed securities menjadi 35 miliar dollar per bulan dari 40 miliar dollar per bulam. Program pembelian obligasi jangka panjang bulanan juga diturunkan menjadi 40 miliar dollar per bulan dari 45 miliar dollar per bulan.
Untuk mendukung progress mencapai tingkat pekerjaan yang potensial dan stabilitas harga, FOMC kembali menegaskan bahwa suku bunga rendah akan dipertahankan sampai waktu yang tidak ditentukan. Suku bunga dipertahankan pada kisaran 0 – 0.25 persen setidaknya hingga tingkat pengangguran berada di bawah level 6.5 persen.
Harga emas spot LLG pada akhir perdagangan dini hari tadi melemah tajam dan ditutup di level 1188.55 dollar per troy ons. Harga emas tersebut mengalami penurunan sebesar 29.70 dollar dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Harga emas tersebut bahkan sempat mengalami penurunan hingga mencapai level harian terendah di posisi 1187.40 dollar yang sekaligus merupakan posisi harga paling rendah sejak tanggal 28 Juni.
Harga emas berjangka Nymex untuk kontrak bulan Februari juga ikut mengalami penurunan tajam. Harga logam mulia berjangka tersebut mengalami pelemahan sebesar 3 persen dan berada pada posisi 1198 dollar per troy ons.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga komoditas emas spot LLG pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami rebound terbatas. Untuk hari ini harga komoditas tersebut diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 1180 – 1220 dollar per troy ons.